Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Model Refleksi 5M

Model refleksi 5M, yang diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari langkah-langkah berikut: Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu  mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.

refleksi

  Ada banyak model dalam melakukan refleksi, beberapa di antaranya adalah: Model refleksi 4P merupakan model pertanyaan yang bisa kita gunakan untuk memaknai pengalaman yang sudah pernah kita rasakan sebelumnya.  Keempat langkah ini merupakan terjemahan dari 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu: Peristiwa (Facts): paparan obyektif berdasarkan pengalaman nyata atas apa yang sejauh ini telah dialami. Contoh pertanyaan: apa kendala yang saya hadapi? apa hal baik yang saya alami dalam proses tersebut? apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut? apakah tindakan tersebut berhasil? Perasaan (Feelings): apa yang dirasakan kini setelah mengikuti proses tersebut. Contoh pertanyaan: Apa yang saya rasakan ketika menghadapi kendala tersebut? ketika saya mencoba mengatasi kendala tersebut bagaimana perasaan saya?  Pembelajaran (Findings): apa hal paling konkrit yang dapat diambil sebagai pembelajaran dan mungkin telah membawa makna baru. Contoh pertanyaan: apa yang saya p

1.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 5

  Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-5, saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Setelah saya mengikuti aktivitas pembelajaran di modul 1.3 sebagai guru dapat mendesain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya murid yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi? Maka atas pertanyaan itulah, guru perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama. Dari sana, baru kemudian dilanjutkan dengan segala upaya gotong-royong yang diperlukan demi pencapaian harapan bersama tersebut. Harapan kita adalah visi kita. Visi kita sekarang adalah masa depan murid kita. Masa depan murid kita adalah masa depan bangsa kita, Indonesia. Murid yang memiliki penghar

1.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai dan Peran Guru Penggerak

   Tugas D.1 Mandiri Berdasarkan pemahaman Anda, apa saja kata kunci dari dari nilai Mandiri? Anda dapat menemukan kata kunci berdasarkan bacaan ataupun kata-kata lainnya yang mempunyai makna sesuai dengan nilai tersebut Apa contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai mandiri? Silakan Anda ceritakan secara singkat pengalaman Anda yang terkait dengan nilai Mandiri ini! jawab 1  Kata kunci dari nilai mandiri adalah inovatif, Prakarsa, Motivasi, Inisiatif, kreatif, Pemahaman Diri, Menetapkan Tujuan, dan Reflektif, percaya diri, 2.Contoh perilaku yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak terkait nilai mandiri adalah sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam mengembangkan diri untuk meningkatkan penguasaan teknologi pembelajaran tanpa menunggu perintah. Misalnya mengikuti pelatihan membuat video pembelajaran, animasi, blog, dan kuis, maupun mempelajari tutorial dari web atau youtube secara mandiri. 3. jika kita sduah memulai

1.4.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 8

  Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-7, saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Setelah saya mengikuti aktivitas pembelajaran di modul 1.4 budaya positi, sebagai guru untuk membangun budaya positif  dengan menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid dan Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan Indonesia secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai konsep disiplin positif untuk menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila. 1. Facts (Peristiwa) pengalaman menjadi CGP sungguh luar biasa, saya harus fokus mempelajari materi dan mengerakan semua tugas yang ada di LMS, hal ini menambah wawasan dan pengalaman saya, pengalaman yang begitu  banyak yang saya peroleh melalui bimbingan Bapak Faslitator da

1.2.a.10.2. Jurnal Refleksi - Minggu 4

  Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-4, saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Setelah saya mengikuti aktivitas pembelajaran di modul 1.2 Nilai dan peran guru penggerak.  dalam Modul “Nilai-nilai dan peran guru penggerak”. pembelajaran  ini akan mengeksplorasi mengapa dan bagaimana nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak mampu menumbuhkan sekolah yang berpihak pada murid. Dunia kini sudah semakin tanpa batas, teknologi telah berhasil menghilangkan jarak. Pertukaran budaya baik yang positif maupun negatif kini menjadi sukar terawasi dan tanpa filter.  1. Facts (Peristiwa) pengalaman menjadi CGP sungguh luar biasa, saya harus fokus mempelajari materi dan mengerakan semua tugas yang ada di LMS, hal ini menambah wawasan dan pengalaman saya, pengalaman yang beg

1.2.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 3

  Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-3, saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Setelah saya mengikuti aktivitas pembelajaran di modul 2.1 tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara , dalam Modul “Nilai-nilai dan peran guru penggerak”. pembelajaran  ini akan mengeksplorasi mengapa dan bagaimana nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak mampu menumbuhkan sekolah yang berpihak pada murid. Dunia kini sudah semakin tanpa batas, teknologi telah berhasil menghilangkan jarak. Pertukaran budaya baik yang positif maupun negatif kini menjadi sukar terawasi dan tanpa filter.  Facts Peristiwa) - minggu ketiga saya mengikuti program pendidikan guru penggerak.  dalam pembelajaran ini saya diajak masuk ke dalam dan menelusuri diri sendiri sebagai manusia sekaligus pendidik, kemu

Nilai dan Peran Guru Penggerak

  Nilai dan Peran Guru Penggerak Ø  guru sudah dipandang sebagai orang yang dapat diteladani di tengah masyarakat kita, itu adalah kesempatan kita untuk menanamkan kebaikan - kebaikan di tengah - tengah masyarakat melalui murid-murid kita, Ø  Guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan di mana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Dengan demikian, guru patut mengembangkan lingkungan yang sifatnya fisik (ekstrinsik) dan yang sifatnya psikis (intrinsik). Ø  Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar an

1.1.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 1

  Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-1, saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Setelah saya mengikuti aktivitas pembelajaran di modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara , semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang menjadi pedoman pendidik menjalankan bimbingan kepada anak didik. Semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo memiliki arti bahwa seorang guru di depan harus mampu menjadi contoh bagi anak didiknya, baik sikap maupun pola pikirnya.Guru harus memberikan teladan yang baik bagi anak didiknya agar anak akan memiliki periaku yang baik pula Ing Madyo Mangun Karso berarti bila guru berada di antara anak didiknya, maka guru tersebut harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi anak didik hingga anak didik diharapkan bisa

1.4.a.10.2 Aksi Nyata - Budaya Positif- ZAINAL ARIFIN

  Budaya Positif  guru penggerak angkatan 4 Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri dari Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan  Teori Kontrol . .bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”.  Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperila