Survei Pengetahuan Awal: Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Studi
Kasus: Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil
Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku
pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada
murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk
presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek
Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk
menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran
baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku
yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat,
penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari
penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan
mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti
ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu.
Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan
mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang
dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah?
Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk
mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di
sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan? *
jawab ; jika saya sebagai kepala sekolah, maka saya akan mengundang dari pihak yayasan, wakasek kurikulum dan penerbit buku, untuk membicarakan kembali teknik pembelian buku, di tahun kepemimpinan baru tanpa membahas kekurangan kepemimpinan yang lama sekolah yang lama,
Studi
Kasus: Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil
Kepala Sekolah Kurikulum mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku
pelajaran baru yang perlu didistribusikan dengan segera kepada
murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk
presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek
Kurikulum Anda mengatakan bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk
menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6 menjelang tahun ajaran
baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku
yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat,
penerbit Y memberitahu Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari
penerbitan mereka, maka seperti kepala sekolah sebelumnya, Anda akan
mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa kegiatan seperti
ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu.
Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan
mereka senantiasa tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang
dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda lakukan sebagai Kepala Sekolah?
Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil Anda untuk
mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di
sekolah selama ini. Apa yang Anda katakan? *
Bagaimana
situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang
dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan
pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah
membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
jawab di tempat saya bekerja, saya bekerja sudah 10 tahun di tempat yang sama, berarti dari 10 tahun itu bisa menunjukan rasa nyaman, tempat saya bekerja dalam naungan yayasan yang berbasis pondok, sehingga banyak nilai - nilai kebajikan di sini, dulu sebelum pandemi semua warga sekolah di wajibkan ikut sholat dhuhur berjamaah, sehingga sebagai wali kelas saya mengambil keputusan untuk membuat absen setelah sholat dhuhur, sehingga bisa di ketahui siapa yag ndak ikut sholat di beri bimbingan khusus agar mau sholat berjamaah.
Apakah
Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa
studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling
berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal
Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Pernahkah
Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri,
"Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah
seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang
membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu? *
Pertanyaan-pertanyaan
apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis
Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi
Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
jawab ; pengambilan keputusan itu memang sanagat berat tanggung jawabnya, karen itu berkaitan dengan keberhasilan pemebelajaran murid, tantanganya adalah apakah kita bisa konsekwensi menjalankan keputusana tersebut.
Harapan-harapan
apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan
Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai
setelah belajar tentang modul 3. 1 ini? *
Harapan-harapan
apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan
Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai
setelah belajar tentang modul 3. 1 ini? *
jawab :Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya dapat mengambil keputusan yang tepat yang bisa berdampak secara langsung pada pembelajaran murid,
Model refleksi 5M, yang diadaptasi dari model 5R (Bain, dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013). 5M terdiri dari langkah-langkah berikut: Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Kelas XII TBSM 4 A. ;LATAR BELAKANG Kesepakatan kelas menjadi dasar dari peraturan kelas yang dibuat dengan kesepakatan bersama antara guru mata pelajaran maupun guri kelas dengan siswa di kelas. Kesepakatan kelas dibuat berdasarkan kespekakatan kelas yang diyakini bersama dapat menanamkan nilai nilai positif pada murid. maka pelanggaran atas kesepakatan kelas akan tetap memberikan konsekuensi yang juga disepakati bersama, Kesepakatan kelas dapat menjadi batasan dan acuan selama proses pembelajaran , agar dapat menumbuhkan nilai positif pada siswa yang kemudian akan berkembang menjadi budaya positif bagi lingkungan sekolah B. TUJUAN Adapun tujuan dilaksanakan kesepakatan kelas ini adalah : Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid Memunculkan keterlibatan murid dalam menentukan kelas yang diimpikan sehingga murid lebih bertanggung jawab akan keputusan yang mereka buat bersama-sama Menumbuhkan komunikasi efektif antara murid dan guru C. DESKRIPSI AKSI NYATA Kegiatan
Komentar
Posting Komentar