Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

2.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Modul 2.1

Gambar
  “Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya.”      (Confucius) Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini adalah: Bagaimana saya dapat melakukan praktik pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif? Pendekatan manakah yang seharusnya saya ubahsuaikan? Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini? Selamat!  Sejauh ini Anda telah melalui setengah perjalanan Pembelajaran yang dipersyaratkan untuk modul ini. Proses pembelajaran yang akan Anda alami selanjutnya akan sangat bergantung pada bagaimana Anda melakukan refleksi dan membuat perbedaan baik dalam cara pandang maupun tindakan Anda sehari-hari sebagai pendidik di sekolah. Kami yakin, saat ini, walaupun Anda telah mendapatkan banyak pengetahuan baru, semakin banyak tantangan yang Anda hadapi dalam praktiknya. Jangan khawatirkan semua kesulitan tersebut. Mulailah mengimplementasikan pengetahuan Anda selangkah demi selan

2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Modul 2.1

  Pertanyaan untuk diskusi daring: Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut? Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat? Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa? Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut? jawab   alternatif 1   1. -Pada video pertama menjelasakan tentang pembelajaran berdiferensiasi, strategi pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu pembelajaran berdiferensiasi konten ( apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita ), berdiferensiasi proses ( kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu atau tantangan, membuat agenda individual untuk murid, memvariasikan lama waktu, mengembangkan kegiatan bervariasi, menggunakan pengelompokan yang fleksibel ), Berdiferensiasi produk merupakan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang ditunjukkan oleh murid untuk kita yang berwujud. Namun sebelum melakukan strategi

REFLEKSI TERBIMBING PRESENTASI KERANGKA FILOSOFI “MERDEKA BELAJAR”

  1. apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara? Pengetahuan dan pengalaman baru tentang pemikiran Ki Hajar Dewatara bahwa Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan menjadi citra tersendiri bagi sejarah pendidikan di Indonesia. Konsep pendidikannya menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Konsep pendidikannya sangat kontekstual untuk kebutuhan generasi Indonesia pada masa dulu dan sekarang. Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara begitu berharga pada masa dulu, tetapi masa sekarang terasa nyaris di lupakan, hal ini terkait dengan upaya lembaga pendidikan yang terlalu terfokus hanya pada materi pelajaran saja dan terfokus mengejar standar kompetensi dan bukan untuk membentuk manusia yang berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar sekolah. 2. apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru

1.1.a.3. Mulai dari Diri - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

  1. Akar pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya. Hal itu dikarenakan kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Untuk itu, di mata Ki Hajar Dewantara, bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup rakyat. Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Ia menginginkan peserta didik harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Memajukan pertumbuhan budi pekerti, pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, agar pendidikan dapat memajukan kesempurnaan hidup. Yakni, kehidupan yang selaras dengan pe