3.3.a.10.1. Forum Berbagi Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB

3.3.a.10.1. Forum Berbagi Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid



ZAINAL ARIFIN CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN NGANJUK

    Keberhasilan program sekolah tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang menjadi modal dalam menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Sumber daya atau aset yang dimiliki adalah kekuatan dalam melaksanakan program yang mengedepankan kepentingan peserta didik atau program yang berdampak pada murid. Program-program tersebut dijalankan secara berkelanjutan yang diselaraskan dengan kekuatan atau aset yang dimiliki sekolah.
    Modul 3.3 ini merupakan paket modul terakhir dalam rangkaian Program Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini berisi tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dimana dibahas tentang bagaimana membuat program dengan tahapan BAGJA, melakukan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning, and Reporting), melakukan manajemen resiko dimana di sini dibahas bagaimana meminimalkan resiko yang akan timbul dari program 
    modul ini adalah dalam pembuatan program diperlukan perencanaan yang baik supaya kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan serta sejalan juga dengan visi sekolah. Selain perencanaan juga perlu adanya kerjasama oleh semua pihak serta upaya yang konsisten dan berkesinambungan. Pemetaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data terkait aset atau kekuatan yang dimiliki sekolah sehingga nantinya akan mendukung program yang dibuat. Pemetaan aset atau kekuatan ini sudah dipelajari pada modul sebelumnya yaitu pada modul 3.2 tentang Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya. Kekuatan yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai modal dalam membantu sekolah menjalankan program-program yang berdampak pada murid. Proses pemetaan yang dilakukan sebagai salah satu upaya sekolah dalam menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA. Hal menarik lainnya adalah mengenai  Pengelolaan Program adalah strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting),

Judul Program atau Kegiatan

PRODUK KREATIF PENGELASAN MENAMBAH SOFT SKILL DAN HARD SKILL MURID YANG BERNINOVASI KREATIF DAN MANDIRI BERWIRAUSAHA

Tujuan Program

1. Murid mampu membuka lapangan kerja saat sudah lulus
2. murid Mempunyai skiil yang di butuhkan perusahaan
3. murid berinovasi mandiri dalam membuat karya
4. murid mampu berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri
5. Bersyukur dan beriman kepada Tuhan YME

Latar Belakang

Dalam penyusunan program harus disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang ada agar program dapat tersusun dan terencana dengan baik. Program yang dilaksanakan sudah sewajarnya memiliki tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, rencana tindak lanjut sebagai perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan. Untuk mewujudkan program yang berdampak pada murid, SMK TARUNA BAKTI dengan visi cerdas, terampil, kompetitif dan berkarakter memiliki sumber daya atau aset yang sangat memadai. Mulai dari modal sumber daya manusia, sosial, fisik atau sarana dan prasana, lingkungan atau alam, politik, finansial, agama dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang program sekolah yang diharapkan. Sebagai implementasi dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang pembelajaran, program sekolah yang dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi panduan dalam menyusun rencana program tersebut. Salah satu panduan yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR.

Capaian, Langkahlangkah dan hasil yang diharapkan untuk tiap tujuan.

1. Menyampaikan program kepada Kepala sekolah
2. Musyawarah dengan guru produktif



3.  Menyampaikan program kepada dewan guru


4. Aksi Nyata











Struktur Program dan Mitra

  • Pelindung dan tanggung jawab = Kepala Sekolah
  • Ketua Program = Kaprogli
  • Koordinator Program = CGP
  • Instruktur = Guru Produktif
  • Target = Murid kelas XII
  • Mitra Kerja = Dunia usaha, dunia kerja, pertokoan

Pernyataan tentang kapasitas yang dimiliki kelas/ sekolah

Aset manusia = murid, toolman,Guru produktif pkk, kepala sekolah, Aset sosial = kesepakatan kelas, tata tertib dan interaksi sosial Aset fisik = bengkel praktik, sebagai sarana dalam pelaksanaan program, mushola Aset lingkungan alam =Udara Masih segar karena berada di lingkungan dataran tinggi dan persawahan, Sekolah bersih, Pasar/Pertokoan/perkantoran Aset finansial= Dana BOS,BPOPP, pihak ketiga,Hasil pameran produk siswa, hasil proyek kewirausahaan Modal Politik =Pemerintahan daerah yang proaktif dan responsive kepada sekolah, MOU dengan DU/DI, Organisasi Masyarakat Modal Agama dan Budaya = Tokoh agama, Budaya berbagi untuk menumbuhkan empati, Adanya Keberagaman budaya , Adanya Lembaga Keagamaan

Rencana Evaluasi 

Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu harus disusun perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar umumnya mencakup 6 jenis kegiatan,yaitu:

  1. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
  2. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, apektif ataukah psikomotor.
  3. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi.
  4. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik.
  5. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan intrepretasi terhadap data hasil evaluasi
  6. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar.
  • Menghimpun data

Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data dengan melaksanakan pengukuran, kami  dengan menggunakan tes (tes formatif, sumatif maupun sub sumatif) ataupun juga dengan teknik  tes (seperti : wawancara, ). dan praktik pengelasan.

 Tantangan 

Dalam pelaksanaan program kami mengelompokan setiap murid terdiri dari 5-7 anak, Tantangan yang mungkin terjadi adalah pertama terjadinya individulisme yangterjadi karena perbedaan keputusan yang di hasilkan dari murid untuk mambuat produk, kedua adanya murid yang kurang aktif dalam mengikuti program pengelasan yang di sebabkan karena belum terlalu mengusai hard skil di bidang welder.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

modul 1.1 guru penggerak angkatan 4

refleksi